Home » » Si Jenius yang Dianggap Tanaman

Si Jenius yang Dianggap Tanaman

“Apabila semua jalan terasa buntu oleh anda maka pikirkanlah janji yang ada dalam surat Al-Insyirah.”

(DR. ‘Aidh Abdullah Al-Qarni)   

   “Anak anda seperti tanaman.” Ucap dokter kala itu dihadapan Jhon. Jhon merah padam wajahnya, dia sangat geram. Sudah berminggu-minggu anaknya dirawat di rumah sakit dan menjalani serangkaian pemeriksaan yang melelahkan.   

     “Aku sudah menghabiskan banyak waktu dan tenaga hanya untuk mendengar kata-kata, ‘Anak anda seperti tanaman!’” Ia meninggalkan rumah sakit dengan memendam kekesalan dan membawa pulang anaknya. Di dalam hati kecilnya ia tetap percaya anak itu dapat tumbuh dengan baik.Jhon tidak mau menyerah, dia terus mencari jalan untuk mengobati anaknya. Hingga suatu hari dia datang ke tempat Glenn Doman, harapannya semakin besar.   

     Setiap hari istri Jhon selalu memotivasi anaknya. Dia mengajari kata demi kata dan menuntunnya membaca. Melalui perjuangan yang panjang dan usaha yang keras, perlahan-lahan anak itu bisa membaca. Jhon senang sekali, dia tak sabar ingin memberi tahu Glenn Doman tentang hal itu.  

     “Tahukah anda? Anakku dapat membaca!” Pekik Jhon kegirangan dengan mata berbinar-binar. Glenn Doman tidak menganggap serius ucapannya, dia masih belum percaya anak Jhon benar-benar bisa membaca.  

     Rupanya Jhon sangat ingin membuktikannya, dia menyodorkan sebuah buku ke hadapan anaknya. Anak itu mulai membaca baris demi baris kalimat, dia benar-benar bisa membaca. Glenn Doman takjub melihatnya, bahkan kemampuan membaca anak itu di atas rata-rata kemampuan membaca anak-anak normal seusianya. dia biasa membaca buku-buku yang tebal.  

     Sahabat, cerita di atas adalah cuplikan kisah yang ditulis dalam sebuah buku karya Glenn Doman tentang anak-anak yang mengalami cedera otak. Ada banyak hikmah yang dapat dipetik dari kisah tersebut, diantaranya semua berawal dari motivasi.  

    Ada sebaris kalimat dari buku itu yang masih kuingat, “Seorang ayah dapat menjadi terapis, tapi terapis tidak dapat menjadi seorang ayah.” Para orang tua anak spesial pasti lebih memahami makna kalimat ini. Peran orang tua terhadap tumbuh kembang ananda jauh lebih besar dari peran terapis.  

    Teringat olehku kisah perjuangan bunda Noni Fadhilah, orang tua anak Down syndrom. Dia ikuti juga anjuran dokter, untuk melilitkan kain kasa di telunjuk, dimasukkan ke langit-langit mulut Zeina, anaknya, lantas menekannya perlahan seperti sedang memijat. Lalu meputar-putarkan hingga lidah Zeina mengikuti jarinya.   

    Sulit memulainya, tapi dia lakukan terus. Ternyata membawa hasil, lidah Zeina tidak terjulur dan dia dapat mengatupkan mulut saat umur 1 tahun. Di rumah, dia pasang cermin di dinding agar Zeina dapat melihat dirinya dan melihat bunda Noni berkata dengan mulut yang jelas sesuai huruf yang dikeluarkan.       

     Dia melakukannya terus menerus dan berulang-ulang, sembari memotivasi diri dan anaknya. Saat ini Zeina dapat bicara dan hidup mandiri. Mungkin jika bunda Noni Fadhilah berhenti memotivasi diri, ceritanya akan berbeda.

Sumber gambar: Internet

0 komentar:

Posting Komentar


Focus Private

Les Privat

Les Privat Focus Private adalah lembaga pendidikan yang mengkhususkan diri sebagai spesialis les privat guru ke rumah untuk mata pelajaran eksakta yaitu Matematika, Fisika, dan Kimia. Info 082312091982
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Total Tayangan Halaman