Home » » Penjara Itu Bernama Scizophrenia

Penjara Itu Bernama Scizophrenia

Ada kisah menarik tentang penderita skizofrenia yang dimuat di Merdeka.com, sebut saja namanya Erwin. Erwin salah satu pasien skizofrenia. Awalnya dia tidak mau tidur karena takut mati, dan sering mendengar suara-suara bisikan perempuan dan laki-laki.    

“Sebenarnya mengantuk tapi ga mau tidur, takut mati. Itu selama seminggu. Ada juga bisikan perempuan, desahan dia. Kalau bisikan laki-laki, isinya ngajak berantem.”
    
Emosinya menjadi tidak stabil, sering merusak rumah tetangga dan menarik diri dari lingkungan. Saat ini Erwin sudah dinyatakan sembuh dan rutin berkonsultasi.
    
Mungkin kita pernah bertemu dengan orang seperti Erwin. Berdasarkan riset kesehatan dasar hasilnya menunjukkan satu hingga dua orang dari 1000 orang atau 1,7 per mil mengalami gangguan jiwa berat, termasuk skizofrenia. Biasanya gangguan jiwa ini kerap muncul pada rentang usia 15-25 tahun.
 
Skizofrenia merupakan gangguan kejiwaan berat yang menyebabkan penderitanya tidak mampu berpikir logis (waham). Penderita memiliki keyakinan yang salah yang tidak sesuai dengan kenyataan, misalnya merasa diri orang terkenal, artis, merasa menjadi nabi, dan lain-lain.
    
Mengalami halusinasi, mendengar suara-suara yang sebenarnya tidak ada. Dapat berupa bisikan, gumaman, suara binatang, teriakan, atau suara-suara lain. Terkadang mereka sulit untuk mengontrol emosi dan sering marah-marah tanpa sebab yang jelas.
 
Gejala lainnya paranoid, selalu menaruh kecurigaan pada lingkungan sekitar. Perhatiannya tumpul, tidak bisa fokus, juga menarik diri dari lingkungan sosial, tidak mau bersosialisasi. Mereka kehilangan kemampuan untuk menikmati hidup. Semua gejala itu sifatnya menetap.
 
Bisa dikatakan gangguan kejiwaan ini melumpuhkan penderitanya, mereka tidak mampu menjalani kehidupan dengan baik. Dukungan keluarga ODS (Orang Dengan Skizofrenia) sangat penting, salah satu titik penting dalam mengobati ODS adalah penerimaan keluarga dan mulai membawanya berobat. Dukungan teman dan keluarga dapat memotivasi pasien agar mau rutin berobat, mereka juga sangat membantu dalam mengenali gejala kekambuhan sehingga bisa lebih cepat ditangani.
 
Skizofrenia dapat disembuhkan, dalam sebuah wawancara yang dikutip dari perspektifbaru.com, Bagus Utomo, Pendiri Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia mengatakan, “Bisa sembuh, tapi sembuhnya bukan seperti demam berdarah yang kalau sudah sembuh tidak minum obat lagi. Di sini harus ada level maintenance dengan dosis yang paling kecil dan paling cocok dengan dia.”


sumber gambar:
thewannabescientist.com

0 komentar:

Posting Komentar


Focus Private

Les Privat

Les Privat Focus Private adalah lembaga pendidikan yang mengkhususkan diri sebagai spesialis les privat guru ke rumah untuk mata pelajaran eksakta yaitu Matematika, Fisika, dan Kimia. Info 082312091982
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Total Tayangan Halaman