“Janganlah kau putus asa karena tidak melihat jalan keluar.
Kalau begitu, di manakah Allah dan taqdir-Nya?”
(DR. ‘Aidh Bin Abdullah Al-Qarni)
Sobat, pasti kamu pernah merasakan yang namanya galau atau sedih.
Sebenarnya perasaan sedih itu normal-normal aja sih, tapi jangan sampai
berlarut-larut ya. Kalau keterusan nanti kamu bisa kena depresi. Apa tuh
depresi?
Sobat, depresi itu termasuk salah satu
jenis gangguan kejiwaan lho. Biasanya depresi disebabkan oleh perasaan
sedih yang mendalam, tidak berdaya, putus asa, dan tidak berharga yang
berlangsung lama hingga berminggu-minggu sampai mengganggu aktivitas
kamu.
Duh, jangan sampai kamu kena depresi ya sobat.
Jujur deh, rasanya enggak enak banget lho! Gara-gara depresi kamu susah
tidur, bahasa kerennya insomnia, bayangin aja kalau kamu enggak tidur
berhari-hari.
Kamu jadi gampang menangis tanpa sebab
yang jelas, lagi melamun menangis, lagi makan menangis, lagi nonton film
komedi menangis. Tiada hari tanpa menangis. Kayaknya menangis udah jadi
hobi barumu.
Terus kamu enggak punya semangat hidup.
Seakan-akan masalahmu itu berat banget, sampai-sampai enggak mau hidup
lagi. Aih, serem ya sobat. Udah enggak jamannya lagi anak muda menyerah
dan mengakhiri hidup, enggak keren!
Setiap masalah
pasti ada jalan keluarnya, bahkan Allah SWT sudah menyediakan kemudahan
di setiap kesulitan yang kita hadapi. Enggak percaya? baca deh
Al-qur’an.
Maka dari itu kalau sedih jangan
berlama-lama ya, sobat. Sedih kok dipiara, don’t worry be happy. Aku
kasih tahu rahasianya supaya jangan bersedih (Ssst...ini rahasia kita).
Pertama, mendekatkan diri pada Allah SWT. Allah SWT itu sayang banget
lho sama kamu. Iya, gimana enggak sayang? Allah SWT memperhatikan semua
kebutuhanmu, mendengar permintaanmu, dan selalu menjagamu.
Kedua, membaca dan mempelajari Al-qur’an. Al-qur’an itu berfungsi
sebagai obat, termasuk obat untuk hatimu yang sedang sedih, kecewa atau
marah.
Ketiga, berdoa. Doa itu mujarab sobat,
ibaratnya itu senjatamu untuk menumpas kesedihan supaya jangan
berkembang biak di dalam hatimu.
Nah, yang terakhir
carilah teman yang sholeh atau sholehah dan berpikiran positif. Bayangin
aja kalau kamu curhat sama teman yang pesimis, kamu lagi sedih mengharu
biru eh...malah bertambah kesedihannya gara-gara temanmu ikut menangis
(jadi kayak sinetron). Hari-harimu digelayuti mendung. Beda ceritanya
kalau temanmu optimis, dia bisa membuka matamu bahwa badai pasti berlalu
dan mentari akan bersinar terang.
Oke deh sobat,
sebagai penutup aku mau cerita nih. Seorang ulama Ibnul Jauzy berkata,
“Pernah suatu perkara membuatku terasa sempit hingga aku dirundung
kecemasan yang tiada hentinya. Aku kerahkan semua kemampuan berpikirku
untuk mengusir kesedihan ini dengan semua cara dan sarana yang kumampu .
Akan tetapi, aku tidak melihat adanya jalan keluar. Aku pun teringat
akan firman-Nya : ‘Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia
akan mengadakan baginya jalan keluar.’ (QS.65:2).
Akhirnya aku menyadari bahwa hanya taqwalah yang dapat membebaskan
diriku dari segala kesusahan. Tidak lama kemudian, begitu aku
melaksanakan taqwa, ternyata aku menemukan jalan keluarnya.”
(Tulisan ini telah lolos dalam event kepenulisan Berguru pada Tokoh Agama yang diselenggarakan oleh Penerbit Diva Pers)
0 komentar:
Posting Komentar