Memiliki anak yang shaleh dan shalehah merupakan impian setiap orangtua. Semua orangtua pasti menginginkan pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya.
Meskipun demikian tidak ada orangtua yang sempurna dan lepas dari kesalahan, selalu ada ruang untuk memperbaiki diri dan terus belajar seni mendidik anak atau parenting.
Berbakti dan tulus menyayangi orangtua merupakan ciri-ciri anak yang shaleh dan shalehah, tentu saja orangtua memiliki peranan yang besar dalam membantu dan membentuk kepribadian anak agar memiliki ciri-ciri tersebut. Mari kita simak tips parenting agar anak mencintai orangtua.
1. Berlaku Adil
Ada sebuah kisah nyata menarik yang dituliskan dalam buku M. Fauzil Adhim yang berjudul Saat Berharga untuk Anak Kita, alkisah ada seorang bapak tua renta yang tidak pernah dikunjungi oleh salah satu anaknya. Anak itu memiliki harta yang melimpah, mudah baginya berkeliling dunia.
Dulu bapaknya tidak pernah memberi anak itu perhatian, meskipun hanya panggilan sayang. Semua anak-anak mendapat fasilitas dan perhatian yang cukup kecuali anak tersebut. Sepertinya ada hal yang tidak sesuai keinginan saat anak itu dilahirkan, dia dianggap ‘berkekurangan’.
Sang anak merasa disisihkan, padahal bisa saja anak yang dianggap ‘berkurangan’ itu justru menjadi cahaya bagi umat.
Jika memiliki anak lebih dari satu, keadilan dalam memberi kasih sayang, perhatian, dan fasilitas merupakan anjuran dari parenting islami.
Kadangkala anak merasa orangtua lebih menyayangi saudaranya karena pemberian kasih sayang, perhatian, dan fasilitas yang berat sebelah.
Perlakuan yang adil mencegah anak dari sifat iri, permusuhan, kebencian, dan dengki di dalam hatinya. Hingga mengakibatkan tali persaudaraan di antara mereka terputus.
Hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah SAW tentang parenting dan prinsip keadilan. Dari an-Nu’man bin Basyir: Rasulullah SAW bersabda, “Berlaku adillah terhadap anak-anak kalian dalam pemberian seperti kalian suka apabila mereka berlaku adil terhadap kalian dalam hal berbakti dan kelembutan.”
sumber gambar: internet
2. Jadilah Temannya
Salah satu anjuran parenting untuk memikat hati anak dengan menjadi teman dan menemaninya bermain. Orangtua teman yang terbaik untuk anak.
Bermain
bersama mereka memberikan banyak manfaat, di antaranya membuat hubungan
orangtua dengan anak lebih dekat dan hangat, mengembangkan kemampuan
bersosialisasi, mengenal aturan, melepas stres, dan mengembangkan harga
diri.
Saat
bermain orangtua bisa lebih leluasa berkomunikasi dengan anak, memahami
keinginan dan kebutuhannya. Anak-anak juga merasa lebih santai,
gembira, dan terbuka.
Kegembiraan
membawa dampak positif bagi perkembangan jiwa mereka. Anak yang gembira
lebih mudah menerima masukan, siap menjalankan perintah, dan mau
menerima pengarahan.
3. Memuji dengan Tulus
Pujian
yang tulus kepada anak, pada saat yang tepat dan tidak berlebihan
memberi dampak yang positif. Pujian membangun harga diri, mereka merasa
mampu dan percaya diri. Metode parenting ini telah dipakai oleh Rasulullah SAW dalam membangun jiwa anak.
Diriwayatkan
oleh Bukhari dari Ibnu Umar: Ada orang di zaman Rasulullah SAW apabila
bermimpi dia selalu menceritakan mimpinya itu kepada Rasulullah SAW. Aku
juga ingin bermimpi kemudian menceritakannya kepada Rasulullah SAW.
Saat
itu aku masih belia, aku tidur di masjid. Lalu bermimpi seakan ada dua
orang malaikat yang membawaku ke neraka. Neraka itu bundar seperti sumur
dan memiliki dua tanduk.
Di dalamnya aku melihat orang-orang yang aku kenali. Aku pun mengucapkan, “Aku berlindung pada Allah dari neraka.”
Kemudian kami bertemu dengan malaikat lain. Malaikat itu berkata, “Jangan khawatir.”
Aku
menceritakan mimpi itu kepada Hafsah, lalu Hafsah menceritakannya
kepada Rasulullah SAW. Beliau bersabda, “Sebaik-baik orang adalah
Abdullah, kalau dia mau mengerjakan shalat malam.” Setelah kejadian itu,
aku jarang tidur malam.
Pujian yang tulus dari Rasulullah SAW memberi dampak yang besar pada pemuda itu, dia termotivasi untuk melakukan kebaikan. Sebaliknya banyak marah dan mencela membawa dampak yang buruk. Syamsudin al-Inbabi berkata, "Tidak boleh banyak mencela anak, sebab hal itu menyebabkan anak memandang remeh segala celaan dan perbuatan tercela."
Berbuat baik kepada anak-anak, termasuk tidak banyak mencela dan memberi pujian yang tulus membuat orangtua mendapat tempat istimewa di hati mereka.
Referensi:
Saat Berharga untuk Anak Kita, M. Fauzil Adhim
Prophetic Parenting Cara Nabi Mendidik Anak, DR. Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid
Mkasig gab infonya ^_^
BalasHapusdi tunggu kunbalnya riifadya-14.blogspot.com
oke makasih udah mampir gan.
Hapus