Home » » Peduli Sahabat, Bersama Bergandengan Tangan

Peduli Sahabat, Bersama Bergandengan Tangan

“…orientasi seksual bisa berubah, dari heteroseksual menjadi SSA atau dari SSA menjadi heteroseksual.”

Beberapa hari setelah disahkannya pernikahan pasangan sejenis oleh Mahkamah Agung Amerika Serikat, pesta perayaan merebak di dunia nyata dan di dunia maya. Para pendukung pernikahan sejenis memenuhi jalan-jalan di Amerika Serikat sembari mengibarkan bendera pelangi.
Sementara di dunia maya beberapa artis Hollywood menyatakan dukungan dengan tagar Love Wins. Tidak tanggung-tanggung, jejaring sosial Facebook bahkan menyediakan aplikasi untuk menghiasi foto profil dengan berbagai warna pelangi sebagai simbol turut merayakan disahkannya pernikahan sejenis.
Sontak semua mata tertuju ke fenomena tersebut, pro dan kontra menghiasi beranda Facebook. Di tengah-tengah hiruk pikuknya berita tentang pernikahan sejenis di Amerika, ada sebuah komunitas yang unik dan berbeda di Indonesia yang membawa setitik harapan.
Peduli Sahabat, komunitas yang diketuai oleh Sinyo Egi—penulis buku Anakku Bertanya Tentang LGBT—membuka peluang konsultasi dan pendampingan seputar dunia orientasi seksual dan identitas non-heteroseksual atau biasa disebut SSA.
Peduli Sahabat
Pendampingan dan konsultasi dilakukan secara individu bagi orang yang bersangkutan yang tetap ingin menjalani hidup sesuai dengan norma agama dan budaya meskipun ‘berbeda’ dan bagi pihak keluarga yang bersangkutan. Semua bantuan bersifat sosial, tidak dipungut biaya.
Menurutnya orientasi (ketertarikan) seksual dapat disamakan dengan ‘niat’. Seseorang memiliki niat baik dan niat buruk. Jadi orientasi seks sesama jenis (SSA) dapat dikatakan sebagai niat buruk.
Berdasarkan data yang didapat oleh Peduli Sahabat, ada 3 faktor yang menyebabkan seorang anak balita berubah menjadi SSA:
1. Pemaksaan dalam mengambil role model
Misalnya anak laki-laki mengambil peran ibunya. Kondisi tersebut bisa disebabkan beberapa faktor, diantaranya: perceraian kedua orang tua, keluarga tidak harmonis, KDRT, dominasi orang tua, dan lain-lain.
2. Over protective
Terlalu dimanja dan dilindungi, biasanya terjadi pada anak bungsu, tunggal, satu- satunya jenis kelamin pada keluarga, atau anak yang diistimewakan.
3. Salah mengambil role model secara sukarela
Anak memilih role model yang salah karena kurangnya pengawasan orang tua. Tidak mendapat bimbingan dan pengarahan dari orang tua.

Peduli Sahabat
Menurut Sinyo Egi orientasi seksual bisa berubah, dari heteroseksual menjadi SSA atau dari SSA menjadi heteroseksual. Ada empat orang di Peduli Sahabat yang telah berhasil mengubah orientasi seksualnya dari menyukai sesama jenis menjadi menyukai lawan jenis. Lamanya perubahan tergantung dari situasi dan kondisi yang bersangkutan. Tentu saja membutuhkan tekad dan perjuangan yang besar dalam mengubah orientasi seksual.
(Tulisan ini telah dimuat di www.kreasianaknegeri.com)

0 komentar:

Posting Komentar


Focus Private

Les Privat

Les Privat Focus Private adalah lembaga pendidikan yang mengkhususkan diri sebagai spesialis les privat guru ke rumah untuk mata pelajaran eksakta yaitu Matematika, Fisika, dan Kimia. Info 082312091982
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Total Tayangan Halaman